Sejak subuh kemarin malam, langit seolah tidak mau berhenti menumpahkan hujan, yang juga disertai dengan hembusan angin kencang dan petir yang bersahut-sahutan. Menimbulkan kemacetan di padatnya jalanan ibu kota, terowongan-terowongan yang penuh sesak dengan pengendara motor yang berebutan tempat untuk berteduh, teras-teras toko yang telah tutup dengan pedagang kaki lima yang membiarkan dirinya kebasahan dan membiarkan payungnya melindungi barang dagangannya, anak-anak yang berlari-lari kegirangan menyusuri lebatnya hujan, serta kerinduan yang menggigit di sudut hati yang paling dalam...
No comments:
Post a Comment